Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur
Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan
berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat
yang diperlukan dari substrat, Selain itu, terdapat pula sporangiofor (hifa
yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya
terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa
yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
Klasifikasi
dari Rhizopus Stolonifer adalah sebagai berikut : Kingdom :Fungi, Phylum:
Zygomycota, Class: Zygomycetes, Order: Mucorales, Family: Mucoraceae,
Genus : Rhizopus, Species : Rhizopus
stolonifer.
Biologi
Sporangiofor memiliki panjang 1,5 – 3 m, dapat tunggal atau berkelompok
2 – 7 (umumnya 3 – 4), muncul dari stolon yang tidak berwarna hingga berwarna
cokelat gelap, berdinding halus atau agak kasar, dan berlawanan arah dengan
percabangan rhizoid. Sporangia berbentuk bulat hingga oval berdiameter 150 –
360 cm, dan berwarna cokelat kehitaman saat matang. Kolumela berbentuk bulat,
oval dan berdiameter 70 – 160 cm. Sporangiospora berbentuk tidak teratur,
seringkali polygonal atau avoid, bulat, elips dan memiliki garis pada
permukaannya dan berukuran 7 – 15 x 6 – 8 cm. Klamidospora tidak terbentuk pada
stolon, kadang-kadang dapat ditemukan pada hifa yang lebat pada medium
(submerged).
Rhizopus Stolonifer mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : dapat
tumbuh pada suhu 5oC – 37oC, tetapi pertumbuhan
optimumnya yaitu pada suhu 25oC. AW berkisar pada 0,93 tetapi di
laboratorium telah terjadi pertumbuhan pada MY50G agar mudah (0,89 aw) seperti
beberapa lainnya mucorales, R.stolonifer dapat tumbuh di bawah kondisi
anaerobic.
Rhizopus Stolonifer dapat hidup / tumbuh pada roti atau buah-buahan lunak. Dalam hal ini Rhizopus Stolonifer terutama banyak dijumpai pada roti dan menyebabkan kerusakan pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada pada udara, tanah ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.
Reproduksi seksual terjadi hanya antara tegangan kawin yang berbeda, yang biasanya berlabel + dan -. Meski tegangan yang kawin secara analisis yang tak dapat dibedakan, mereka sering ditunjukkan dalam hidup diagram siklus sebagaibendera yang berbeda. Ketika tegangan keduanya di dalamsudah dekat, menghasilkan hormone-hormon yang menyebabkan ujung hyphal memasang bersama-sama dan mengembangkan ke dalam gametangia, yang menjadi terpisah dari sisa tubuh fungal oleh pembentukan septa.
Tembok kota antara keduanya menyentuh dan memecahkan gametangia, dan kedua protoplas-protoplas multinucleate datang berkumpul. + dan – nucleus bergabung untuk membentuk suatu zigospora yang muda dengan beberapa nucleus diploid. Zigospora lalu mengembangkan suatu tebal, mantel hitam keras dan menjadi tidur, sering kali untuk beberapa bulan-bulan. Meiosis terjadi pada waktu perkecambahan. Zigospora membuka dan menghasilkan suatu sporangium yang serupa menghasilkan sporangium dengan tidak berkelamin, dan daur hidup mulai kembali lagi.
Gejala Penyakit
Pada buah yang terserang jamur Rhizopus stolonifer, umumnya adalah buah-buah yang tua. Menurut hasil kuesioner dengan petani bahwa penyakit ini paling banyak dijumpai pada buah yang telah dipanen. Mula-mula buah lebam, dalam satu malam pada buah dijumpai misellium berwarna putih dan menutupi permukaan buah. Buah yang terserang lama-kelamaan akan mengering dan berwarna hitam yang merupakan koloni jamur.
Pada buah yang terserang
terdapat bercak berwarna coklat tua yang akan
menyebar keseluruh buah, bagian buah ini akan mengeluarkan cairan keruh jika
ditekan. Pada buah yang terserang setelah beberapa hari juga akan ditemukan
micellium jamur berwarna putih.
Jamur ini dilaporkan berasal dari Pakistan dan India. Jamur ini cepat
berkembang dan menghasilkan biakan berwarna abu-abu sampai hitam apabila
disporulasi. Hifa menghasilkan enzim pectinolytic yang merusak lamella tengah,
menginfeksi jaringan dan menjadikannya lunak, busuk berair (Nishijima, 2003).
Daur Hidup
Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan dapat dijumpai pada buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat melakukan penetrasi pada tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan buah. Patogen ini hanya dapat masuk melalui luka yang terjadi pada waktu pemanenan, transportasi, perawatan hasil panen, dan pemeliharaan tanaman.
Hifa haploid dari Zygomycota tampak serupa, tetapi sebenarnya memiliki cara perkawinan yang berbeda. Pada tipe perkawinan seksual, terjadipenggabungan dua nukleus memproduksi zigospora yang diploid. Struktur yang memiliki ketahanan terhadap lingkungan ekstrim ini menyebar melalui udara dan tetap berada dalam keadaan istirahat (dorman) sampai menemukan tempat yang memungkinkan untuk tumbuh.
Zigospora kemudian melakukan meiosis dan membentuk sporangium yang berisi
spora haploid. Spora haploid membentuk hifa baru. Hifa ini dapat berkembang
biak secara aseksual dengan membentuk spora haploid atau melakukan perkawinan
dengan membentuk zigospora.
Pengendalian Penyakit Busuk Rizopus
(Rhizopus stolonifer)
Teknologi
pengendalian OPT pascapanen buah diperlukan dalam menjaga mutu selama rantai
pemasaran komoditas buah. Pengendalian OPT berawal dari pencegahan infestasi
hama dan penyakit dari daerah sentra produksi, sehingga dapat membatasi
penyebarannya. Faktor keberhasilan lain dalam agribisnis buah, diantaranya
pemilihan tanaman dan kultivar buah yang dilakukan berdasarkan prediksi
keuntungan yang akan diperoleh, dukungan program pemerintah menyangkut
pengembangan buah, kondisi lahan dan agroklimat, kemampuan adaptasi tanaman
buah dan ketahanan terhadap OPT
Pengendalian penyakit pada saat setelah panen dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penggunaan suhu rendah dalam penyimpanan, pencelupan dalam air panas, penggunaan fungisida, irradiasi dan berbagai kombinasui teknik pengendalian lain. Menanam di tanah yang drainasenya baik, mengendalikan gulma, memperlihatkan jarak agar tidak terlalu rapat. Menanam bibit tanaman yang sehat.Mendinginkan buah sebelum diangkut. Pemisahan buah yang baik dan rusak. Mencegah terjadinya luka pada tanaman yang dapat menjadi jalan masuknya patogen ke jaringan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Barnett, H.L.,2002. Illustrated
Genera of Imperfect Fungi. Burgess
Publishing Company, West
Virginia.
Nishijima, W.,
2003. Rhizopus stolonifer. Bandung.
Partridge, J.E., 2003. Leaf Blight of
Strawberry. Department of Plant Pathology, University of Nebraska-Lincoln.

0 Response to "PENYAKIT BUSUK RIZOPUS (Rhizopus stolonifer) PADA TANAMAN STROBERI (Fragana vesca L.)"
Posting Komentar