Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati



Dewasa ini pemerintah kembali menggalakkan tentang "Pertanian Berkelanjutan" dengan cara menjaga lingkungan diareal pertanian agar tidak menjadi marginal untuk tetap bisa digunakan secara produktif serta aman untuk generasi mendatang. Penggunaan pupuk berimbang, penggunaan pestisida secara 5T, pengolahan lahan, dll menjadi sangat penting untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan.

Pada artikel ini penulis ingin menekankan tentang penggunaan pestisida. Sekarang ini banyak pestisida kimia sintetik yang dijual dipasaran dengan berbagai merk dagang serta kegunaannya. Memang penulis akui, penggunaan pestisida kimia sintetis merupakan cara yang ampuh untuk mengendalikan populasi OPT. Namun hal ini perlu ditinjau kembali pemakaiannya.
 
Daun Mimba Sebagai Pestisida Nabati
Pestisida kimia sintetis dapat menyebabkan dampak negatif dilingkungan. Salah satu contohnya seperti resistensi, resurgensi, peledakan hama kedua, degradasi lingkungan, dan lain sebagainya. Menengok dari beberapa dampak negatif tersebut, penulis mengajak kepada para petani untuk beralih dari pestisida kimia sintetis kepada penggunaan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan.

Jika dibandingkan dengan pestisida sintetis, pestisida nabati mempunyai kekurangan dan kelebihan sehingga bagi pemakai sangatlah perlu untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sehingga pemakaiannya bisa optimal.

Kelebihan pestisida nabati yakni :
- Degradasi atau penguraian strukturnya dialam berjalan cepat. Cepat terurai oleh sinar matahari, udara, kelembapan, panas, dan komponen alam lain sehingga mengurangi resiko pencemaran pada lahan dan air. Dengan demikian pestisida nabati masih bisa disemprotkan kepada bahan makanan yang dipanen beberapa hari sebelumnya tanpa merasa khawatir tercemar bahan beracun.
- Dibanding dengan jenis pestisida alami lain, pestisida botani lain memiliki aksi yang cukup cepat dalam menghentikan nafsu makan OPT, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga.
- Toksisitas (daya racun) terhadap mamalia pada umumnya rendah sehingga relatif masih aman terhadap manusia dan hewan ternak. Karena sifat inilah pestisida nabati sangat lazim digunakan untuk mengendalikan hama gudang penyimpanan biji-bijian dan bahan makanan.
- Selektifitas tinggi. Pada dasarnya pestisida nabati merupakan pestisida dengan spektrum yang luas tetapi walaupun demikian karena sifatnya yang mudah terurai sehingga pada saat aplikasi hanyalah berperan pada hama sasaran saja.
- Cara kerja yang bebeda dengan pestisida sintetik sehingga pestisida nabati mampu diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal terhadap pestisida sintetik.
-Phytotoksisitas rendah. Pada umumnya pestisida nabati tidak merusak dan meracuni tanaman.

Kelemahan pestisida nabati dan cara mengatasinya :
1. Dalam pengendalian hama, sifat mudah terurai dari pestisida nabati merupakan kekurangan keefektifan. Kejelian dalam pengaturan waktu dan teknik aplikasi pestisida nabati merupakan tuntutan, yaitu pada saat kapan aplikasi dilakukan, teknik seperti apa yang tepat dilakukan, berapa dosis yang digunakan, fase-fase mana dari siklus hidup OPT yang rentan terhadap pestisida nabati dan kapan masa aktif OPT sasaran.
2. Walaupun toksisitasnya lebih rendah dari pestisida sintetik, pestisida nabati harus tetap ditangani dengan berhati-hati karena racun hanya berguna jika dikelola dengan benar. Beberapa pestisida nabati bahkan lebih beracun dibandingkan dengan pestisida sintetik. Sehingga pada saat penanganan pestisida nabati, aturan keselamatan kerja harus tetap dipatuhi seperti : pemakaian masker, sarung tangan, tidak melakukan makan minum saat aplikasi, dll.
3. Produksi pestisida nabati secara massal untuk kepentingan komersial masih menghadapi beberapa kendala, diantaranya adalah ketersediaan bahan tang tidak dapat mencukupi secara terus menerus. Pasokan bahan baku yang begitu besar diperlukan karena umumnya metabolit sekunder pembawa bahan aktif pestisida nabati pada bagian tanaman kandungannya sangat kecil. Teknologi ekstraksi yang dipakai juga cukup rumit. Masalah ini menyebabkan harga pestisida nabati komersial hampir menyamai produk pestisida sintetis bahkan lebih mahal.
4. Kurangnya publikasi dan data penunjang pestisida nabati. Petani pada umumnya lebih menginginkan pestisida dengan OPT terbunuh secara langsung, sedangkan pestisida nabati tidak bersifat demikian. 

Introduksi berbagai jenis pestisida nabati kepada petani bagi praktisi pertanian merupakan tantangan, dan ini tangggung jawab kita bersama untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.  

Referensi :
Pestisida Nabati : Penggunaan & Prospektif. Satuan Kerja Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara. Digandakan Oleh : Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Kabupaten Asahan. Tahun 2007

Related Posts:

0 Response to "Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati"

Posting Komentar